Generasi sekarang yang
dinamakan generasi millenial adalah generasi yang erat kaitannya dengan kopi.
Kebiasaan nongkrong di kedai kopi atau cafe mengakibatkan meningkatnya pemintaan
kopi naik drastis. Apalagi ditambah dengan suksesnya film Filosofi Kopi di
tahun 2015 membuat generasi millenial ini semakin jatuh cinta dengan kopi. Alhasil,
banyak kemudian kedai kopi yang tumbuh subur di tiap daerah.
Di Polewali Mandar sendiri
sudah mulai banyak yang merintis usaha kedai kopi, salah satunya Coffeenesia
yang baru saja mulai di tahun ini, berlokasi di depan Kantor Kelurahan Lampa,
Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar. Menyeruput kopi di tempat ini
bisa menjadi salah satu bucket list
wajib jika berkunjung ke Polewali Mandar.
Buka pukul empat petang hingga
dua belas malam setiap hari, Coffeenesia selalu terlihat ramai dipadati
pengunjung. Kedai kopi yang sederhana meski tidak ada ruangan berpendingin seperti
kedai kopi pada umumnya, nongkrong di Coffeenesia tetap terasa nyaman.
Menu unggulan di Coffeenesia |
Di Coffeenesia ada banyak pilihan menu yang tersedia. Diantaranya adalah Arabica Single Origin, Espresso, Cappucino, Mocacinno dan masih banyak lagi. Salah satu produk unggulan di kedai kopi ini adalah Arabica Single Origin, karena kopi tersebut adalah kopi yang betul-betul murni dan diseduh tanpa ada campuran bahan lain. Dengan adanya menu ini juga merubah stigma masyarakat bahwa kopi itu tidak sepahit apa yang mereka pikir selama ini.
Irsan Sulaiman |
"Dari dulu semenjak berkecimpung di dunia kopi, mimpi saya cuma ingin mendirikan sebuah kedai kopi. Kenapa di Polewali Mandar? Karena di Polewali Mandar masih jarang pecinta kopi. Ini sebenarnya tekad yang cukup berani dan gila karena di sisi lain saya yang juga masih sibuk di dunia mahasiswa di Makassar jadi terpaksa harus bolak-balik untuk tetap menjalaninya. Konsepnya masih sederhana, sedikit demi sedikit akan dibangun”, ungkap owner Coffeenesia yang lebih akrab disapa Iccang.
Iccang adalah seorang pemuda kelahiran 1993, ia merantau ke Makassar di tahun 2013 dan meninggalkan begitu banyak mimpi di daerah yang ingin ia bangun. Ia memutuskan untuk menimbah ilmu karena untuk membangun sesuatu hal yang besar tidak cukup hanya dengan keinginan.
Sebelum terjun ke dunia kopi,
ia bekerja serabutan. Mulai dari kerja di Gramedia selama hampir dua tahun,
lalu kemudian hijrah ke penerbit buku selama tiga tahun lebih, mulai dari itu
ia berpikir ingin menjadi seorang penulis buku.
Selang beberapa waktu
kemudian, ia melihat info lowongan kerja menjadi seorang barista dan berhasil
menggugurkan hampir 50 orang pelamar pada saat itu. Hanya dalam kurun waktu dua
bulan, ia kemudian berpindah lagi ke Pangkep Coffeshop milik seniornya dan
mendapat ilmu meracik kopi dengan alat-alat manual. Singkat cerita, dari
perjalan yang telah ia tempuh hingga saat ini, ia muncul keinginan untuk
membuka kedai kopi milik sendiri. Dari kisah tersebut, lahirlah Coffeenesia.
"Lakukan yang terbaik, bertindak dengan ikhlas dan percaya akan hasil serta harapan”, tutupnya.