Kumpulan Puisi Kalindaqdaq Mandar


Kalindaqdaq merupakan ungkapan sajak masyarakat Suku Mandar yang pertama kali dinyanyikan oleh masyarakat saat Raja Daengtta Tommuane dan Daengtta Towaine diarak di atas kuda Pattudu. Salah satu kesenian tradisional sastra lisan dalam masyarakat Suku Mandar adalah kalindaqdaq itu sendiri, yang digunakan dalam bentuk kehidupan sesuai dengan pantun yang hidup di tanah Indonesia.

Kalindaqdaq dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada acara-acara khusus seperti; Mettumae (Lamaran), Pelantikan Raja dan acara mappatamma (Khataman Alquran dan menunggang kuda menari).

Berikut Kumpulan Puisi Kalindaqdaq Mandar:


Kalindaqdaq Pangino (Humor)


Mua matei paqbokaq 
Da mu balungi kasa
Balungi benu
Tindaqi passukkeang
(Kalau meninggal petani kopra
Jangan kafani dengan kain 
Kafani saja serabut kelapa
Passukkeang1 jadikan nisannya) 

Indi tia to muane
Kande-kande sarana
Tiakkeqna kaca gommo
Makallisna domai.
(Inilah laki-laki sejati 
Laki-laki dalam kue
Saat melihat toples
Langsung disikat tanpa sisa).

Indi tia to muane
Makko kaiyang sarana
Meloq si pattombangan di ule-ule bue
Meloq siruppuang kasippi.
(Inilah laki-laki sejati
Bagaikan mangkuk besar
Rela rela berkubang di bubur kacang hijau
Rela hancur bersama kasippi').

Indi tia to muane
Bolu peranggi sarana
Meloq di cingga, dipasicingga kue lapis
Melo si accurang sakko-sakkoq.
(Inilah laki-laki sejati
Adalah mitranya kue bolu paranggi
Rela diwarnai, bersama kue lapis
Ikhlas hancur bersama sakko-sakko).

Indi tia passikola
Buku tulis sarana
Meloq dibaca
Meloq dipanulissi
(Aku ini anak sekolah
Adalah pencintanya buku tulis
Siap untuk dibaca
Sedia untuk ditulis).


Kalindaqdaq Masaala (Religi)


Bismillah akke' lette'na 
Alepu' pelli'ana
Turang loana
Lailaha Illallah.
(Bismillah angkat kakinya
Alif langkahnya
Tutur katanya
Lailaha Illallah).

Inna sambayang-sambayang 
Sambayang tongang-tongang
Meloq u issang
Meloq uu ajappui.
(Mana sembahyangnya sembahyang
Sembahyang yang sebenar-benarnya
Ingin kutahu
Ingin kuyakini)

Indi sambayang sambayang
Sambayang tongang-tongang
Tandi kedoang
Napakedo alawena.
(Inilah sembahyangnya sembahyang
Sembahyang yang sebenar-benarnya
tidak digerakkan
yang menggerakkan dirinya sendiri).

Ahera oroang tongang
Lino dindan di tiaq
Borong to landur
Leppang dipettullungngi.
(Akhirat tujuan akhir
Dunia ini hanya pinjaman
Ibarat musyafir
Sekedar singgah untuk berteduh).

Meillong domai ku'bur
Siola sulo-oq mai
Oroang ku'bur
Taq lalo mappttannaq.
(Dunia kubur memberi isyarat
Bawalh obor kedalamku
Sebab liang kubur
Gelap gulita tiada tara).

Sambayang di tiaq tu-uq
Namaka di pesulo
Kedo macoa
Namaka di pekasor.
(Sembahyang itulah yang paling baik
Dijadikan obor dalam kegelapan
Amal kebaikan
Bekal di pembaringan).

Tandi soppoi sambayang
Tandi teweq-i jenqne
Iyamo tiaq
Maparri di pogau.
(Shalat itu tidak akan dipikul
wudhu tidak akan dijinjing
tapi dua hal itu
Begitu berat untuk dijalankan).

Manu-manu apa tiaq
Pole di dappingallo
Zkkir bambaqna
Koroang pecawannaq
(Burung apa gerangan
Yang datang disaat subuh
Zikir suaranya
Al-Qur'an tawanya).

Apa ande di suruga
Pewongan di alleqna zikkir
Tambottuq
Lailaha Illallah.
(Apa gerangan santapan di surga
Bekal diantara zikir
Yang tak pernah putus
Kalimat Lailaha Illallah).

Manu-manu disuruga
Saiccoq pole boi
Mappettuleang
To sukku sambayanna.
(Burung indah penghuni surga
Senantiasa datang mengintai
Mengintai dan menanyakan
Orang yang sempurna shalatnya).

Passambayang mo-oq dai
Pallima wattu mo-oq
Iyamo tu-uq
Pewongan diahera.
(Dirikanlah shalat
Dirikanlah lima waktu
Sebab itulah bekal abadi
Menuju hari kemudian).

Pappeyappu daq di Puang
Di tajallinna Muhamma
Rapangi tu-uq
Bilang sappulo appe.
(Keyakinanlah kepada Yang Maha Kuasa
Sinar dan cahaya Muhammad
Bagaikan
Bulan purnama raya).

Pappeyappu daq di Puang
Tannaratang paindoqna
Si pekkedeang nurung
Anna Muhamma.
(Keyakinanlah kepada Yang Maha Pencipta
cahayanya begitu menyilaukan
Sejajar dan searah nurung
Dengan Muhammad).

Muaq polemi manini
Di andiang rapanganna
Iya issanna
Lailaha Illallah.
(Bila tiba kelak
Yang tiada perumpamaannya
jangan lupakan
Lailaha illallah).

Ayappui tonga-tongan
Rokonna asallangan
Iyamo tu-uq
Pewongan di ahera.
(Pahami yang sebenar-benarnya
Semua rukun Islam
Sebab itulah
Bekal akhirat kelak).


Kalindaqdaq Mappakaingaq (Kritik)


Pitu tokke pitu sassa 
Sattindorang buliliq
Sangnging ma uwang
Baleri tomawuweng.
(Tujuh tokek tujuh cecak 
Dan seiringan kadal
Semuanya berkata 
Genit lagi si orang tua)

Muaq diang to mawuweng
Baler mendulu
Alangi rottaq
Patuttuang tondonna
(Bila ada orangtua
Puber kembali
Ambilkan sendok nasi
Pukulkan ke tengkuknya).

Mau ana', mau appo
Mau biya, mau perruqdusang
Mattedoang koyokang
Ito tambeasa maq gau.
(Namun anak kandung, maupun cucu
Sekalipun cibirang tulang, kendatipun keturunan
Menendang kobokan
Orang tak punya sopan santun). 

Innami takkeamaq lino
Tattallang dunnia
Poppor loka
Musanga uru sei.
(Bagaimana tidak akan kiamat bumi
Tak kan tenggelam dunia
Tandang pisang yang dibawah
Disangka tandang pisang yang diatas).

Di pebulu dami manu
Di pemarabe dami
Andiang tomi
Di peillang sissiqna.
(Bulunyalah ayam yang dilihat
Mahkota indahnya yang dipandang
Tiada perlu lagi 
Diperhatikan sisik keberadaannya).

Pammanauangi tuq-u paqmai
Mua ita to tuna 
Pammongeangi tuq-u ate
Muaq ita to kasi-asi.
(Sedih nian sanubari
Bila kita orang hina dina
Sakit nian hati 
Jika kita orang miskin).


Kalindaqdaq To Sipomongeq (Romantis)


Annaq tama di atemu 
Pepembolong di lalang
Maumo-oq palla
Muaq membolong banda.
(tempatkan aku di hatimu
birkan aku berada didalamnya
meski kau benci
Asalkan aku masih ada di hatimu).

Pitu buttu mallindungi
Pitu taq-ena ayu
Purai accur
Naola saliliq-u.
(Tujuh gunung menghalangi
Tujuh dahan kayu
Semua hancur
Diterjang rinduku).

Mapanraq sonaiq toaq 
Mongeaq sonai toaq
Muaq iq-o bandi
Usimonge-mongeang.
(Susah dan merana tak kan mengapa
Sakit pedih biarkan aku
Asalkan engkau
masih ada disampingku).

Beru-beru baqbar-aoq 
Pandeng malassuq-aoq
Napuppi-aoq
Ito pammalanreang.
(Melati, janganlah engkau mekar
pandan, janganlah engkau layu
Jangan sampai di petik
Oleh insan yang pembosan).

Beru-beru penggilingmu 
Bunga lawar passoemu
Bunga tipussuq
Peitammu leqmai.
(Bagaikan melati pandanganmu
Bagaikan mawar ayunan tanganmu
Bunga seakan bermekaran
Saat kau menatapku).

Iqda naung nameita 
Allo naung natambus
Assirumungannaq
Matanna to salili.
(Kutak ingin melihat
saat matahari terbenam
Karena ke ufuk sana
Mata yang dilanda kerinduan memandang ).

Accur tongani ateu 
Marere rapang sia
Sawaq batammu
Usenga, usalili.
(Betapa remuk redamnya hatiku
Hancur luluh bagaikan garam
Karena rindu
tak terkir padamu).

Mazdondonna duambongi 
Annaq maullung allo
Damoq pettule' 
Salili-uq motu-uq.
(Jika suatu hari
langit tiba-tiba gelap
Tak usahlahkau pertanyakan
Itulah pertanda kerinduanku).

Tambar ditippa manini 
Pauli ditit topa
Annaq massau
Garring di alaweu.
(Kaulah penawarnya
kau pula obatnya
Yang mampu menyembuhkan
penyakit yang kuderita).

Inggai para mattinja 
Para malloa-loa
Batattaq bappa
Mala dai si pake.
(Marilah kita berikrar
Sama berjanji
semoga nanti
kita diperstukan).

Diang sarau saicco 
Uputi daun camba
Arangi tiwua
Muaq tania iq-o.
(Aku punya segenggam cinta
Kubungkus daun asam
Pantang dan haram terbuka
Jika bukan kau yang membukanya).

Monge-monge paq iyau 
Annaq tonande gayang
Tonande gayang
Ponande gayang diang pauliannaq.
(Betapa sakit yang kurasa
Lebih sakit dari tertikam keris
tertikam keris
Masih ada obatnya).

Tenna dazda tarring kambu 
Tarring pokki loloqna
Muwatta banda
Muala polattangan.
(Seandainya aku bukan bambu yang rapuh
Bambu yang ujungnya patah
kau akan menebangku
kau jadikan pagarmu).

Mongea monge di lalang 
Magarring i'da limbang
Mongea nasurungang
Batang di alawena.
(Betapa parih dalam jiwaku
sakit yang tak terlihat
sakitku 
karena dirinya).

Doq-a apa mu podoq-a 
Merrawung di boyangmu
Annaq di aya
Cahayana Muhamma.
(Doa apa gerangan yang anda ucapkan
saat keluar dari rumahmu
Sehingga di wajahmu
terpncar cahaya Muhammad).

Mau musassang endeqmu 
Mulollor mata gayang
Mendai toa
Apa pandeng di aya.
(Sekalipun kau pasang duri di tanggamu
Diselipkan mata keris
Aku akan tetap menaikinya
Karena di atas sana ada pandan).

Tennaq ruda maita 
Anaqna bedadari
Iq-o rapannaq talleq
Dialleq tarrauwe.
(Andai aku pernah melihat
Anak bidadari
Engkau bagaikan bayangannya
Diantara warna pelangi).

Talleqmi imasagala 
Iandiang rapanganna
Tumbiring lino
Naola pecawanna.
(Lihatlah si jelita rupawan
Yang tak ada bandingannya
Bumipun terjungkir
Dilintasi senyumnya).

Sukkuqmi tiaq berena 
Amma pembolongammu
Bunga natuda
Bunga dai ti baqbar.
(Sungguh beruntung
Ibu yang melahirkanmu
Kembang yang ditanam
Kembang pula yang mekar).

Annaq di paleq limammu
Di tappaq kanukummu
Diang mu dongg
Muilalai boma.
(Tempatkan aku ditelapak tanganmu
Di ujung kuku jemarimu
Agar segala yang kau sentuh
Akan mengingatkanku padamu).

Demikian Kumpulan Puisi Kalindaqdaq Mandar. 
Lebih baru Lebih lama