Hidangan Ikan Asap atau Tuing-tuing Khas Sulawesi Barat


Bagi Masyarakat Suku Mandar di pesisir Desa Somba, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, tidak lengkap rasanya melewatkan pagi hari tanpa makan jepa atau roti singkong dan ikan terbang asap, yang oleh masyarakat setempat menyebutnya ikan tuing-tuing.

Daerah Majene menyajikan masakan ikan yang berbeda dengan daerah lain pada umumnya. Yaitu ikan tuing-tuing yang diolah diasap. Rasanya yang gurih membuat rasa ikan ini menjadi unik. Ikan tuing-tuing diproses dengan cara khusus, yaitu diasap, tidak digoreng atau dibakar. Ikan ini akan matang karena panas yang dihasilkan dari proses pengasapan.

Sebelum ditaruh di rak pengasapan yang terbuat dari bambu, ikan tuing-tuing terlebih dahulu direndam dalam air garam. Kemudian ditempatkan di rak untuk diasapi sampai ikan kecoklatan.

Ikan tuing-tuing ini bisa langsung dimakan atau disimpan sambil menunggu pembeli. Jika pembeli sudah datang, ikan cukup dipanaskan di atas asap sebentar dan ikan siap disajikan. Kayu yang digunakan untuk mengasapi ikan tuing-tuing biasanya kayu mangrove.

Sementara itu ikan tuing-tuing ini tidak enak jika digoreng atau dikukus, mengingat sisiknya yang tebal. Jika melalui proses pengasapan, saat memakannya, serpihannya mudah terbuka dan aroma daging menjadi lebih harum.
Lebih baru Lebih lama