Foto: backpakertampan (Instagram) |
Di Indonesia bagian timur terdapat Kepulauan Kei yang sejak dahulu dikenal sebagai penghasil rempah-rempah seperti pala, cengkeh, dll. Gugusan pulau provinsi Maluku juga memiliki potensi di bidang pariwisata karena keindahan alam dan keragaman budayanya yang dapat menarik wisatawan.
Salah satu tempat yang bisa dikunjungi saat berkunjung ke Kepulauan Kei adalah Desa Ngilngof. Kota wisata ini terletak di Kecamatan Manyew.
Jarak dari Desa Langgur ke Desa Ngilngof adalah 15 km atau sekitar 20 menit dengan transportasi darat. Kota yang terbentuk ratusan tahun lalu ini mulai mendapat kunjungan wisatawan asing sejak tahun 1990-an, saat itu sebagian besar wisatawan datang menggunakan yacht atau kapal pesiar dari negara asalnya.
Dalam kunjungannya ke Desa Ngilngof (28/10/2021), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan tentang sulitnya mendapatkan sinyal di desa wisata tersebut. Ia juga berjanji akan meningkatkan jaringan internet di desanya.
Pesona Desa Ngilngof
Salah satu destinasi wisata utama di Desa Ngilngof adalah Pantai Ngurbloat yang memiliki hamparan pasir putih yang sangat lembut. Di pantai, pengunjung bisa melihat deretan pohon kelapa yang menghadap ke laut sambil menikmati suasana pantai yang masih asri.
Ada beberapa aktivitas yang bisa dilakukan di pantai Ngurbloat, seperti berenang, voli pantai, bermain pasir, menikmati sunset, bahkan mengamati aktivitas para nelayan menebar jala. April-Mei dan Oktober-Desember adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Pantai Ngurbloat karena ombaknya relatif lebih tenang.
Menurut Sandiaga, pantai Ngurbloat dinilai cocok sebagai tempat diselenggarakannya sport tourism atau wisata olahraga. Ia membayangkan pantai ini bisa menjadi tempat terwujudnya olahraga triathlon, kombinasi renang, bersepeda dan lari. Tidak hanya itu, desa wisata Ngilngof juga bisa dikembangkan untuk wisata memancing.
Dari Pantai Ngurbloat, pengunjung juga bisa mengunjungi Danau Ablel. Danau ini masih sangat asri dan disekelilingnya dipenuhi pepohonan yang memberikan keteduhan. Aktivitas yang bisa dilakukan di danau ini adalah memancing atau menaiki perahu tradisional untuk berkeliling sambil menikmati pemandangan yang ada di sekitarnya.
Nama danau Abel diambil dari dua suku kata, yaitu ab yang berarti ikan buntal, dan lel, yang merupakan leher yang dikaitkan dengan legenda Nen Te Idar dan Ohoi Idar. Dalam legenda, dikatakan bahwa Ohoi Idar tenggelam dan yang terlihat hanya dari kepala hingga leher, yang kemudian menjadi Danau Ablel. Menurut cerita yang beredar di masyarakat, saat itu penghuninya menjelma menjadi bebek dan buaya.
Tags:
Traveling