(Pura Kada di Damaq-damaq)
Walaupun kesepakatan yang diambil pada pada Perjanjian Ulumandaq telah menetapkan Paliliq Massedang masuk dalam wilayah persekutuan Pitu Baqbana Binanga dan istilah Pitu Ulunna Salu Pitu baqbana Binanga Kakaruanna Tiparittiqna Uhai, namun masalah belum terselesaikan dengan baik. Rasa tidak puas antara dua persekutuan masih tetap jadi pemicu komplik antara keduanya.
Disamping itu, pengejaran terhadap orang-orang Passokkorang oleh Balanipa juga menimbulkan kesalh pahaman Rante Bulahmang ketika pihak Balanipa sampai ke wilayah Rante Bulahang mencari pelarian perang tersebut. Rante Bulahang mengira akan diserang oleh Balanipa.
Dua permasalahan inilah yang melatar belakangi diadakannya Perjanjian Damaq-damaq atau Pura Kada di Damaq-damaq tidak lama setelah diadakannya Perjanjian Ulumandaq abad XVIII masehi. Pihak-pihak yang terlibat pada perjanjian ini sama pada perjanjian Ulumandaq yaitu ; Pitu Ulunna Salu, Pitu Baqbana Binanga dan Paliliq Massedang yang bergelar Kakaruanna Tiparittiqna Uhai.
Keputusan atau kesepakatan ini yang dihasilkan dalam Perjanjian damaq-damaq adalah : Paliliq Massedang berdiri sendiri yang memakai hukum dan adat istiadatnya sendiri dengan syarat hukum dan adat istiadat tersebut tidak boleh dibawa mendaki (ke Pitu Ulunna salu) dan tidak boleh dibawa menurun (ke Pitu Baqbana Binanga). Jadi bila mereka masuk ke kerajaan lain di Mandar, baik diwilayah Pitu Ulunna Salu maupun diwilayah Pitu Baqbana Binanga, mereka harus ikut pada hukum dan adat istiadat daerah setempat.
Sementara kesepakatan yang diambil mengenai kesalah pahaman antara Balanipa dan Rante Bulahang, sama dengan bunyi kesepakatan pada Perjanjian Lakahang ketika terjadi kesalah pahaman antara Aralle dengan Balanipa dalam masalah yang sama.
Perjanjian Damaq-damaq
Secara lengkap, isi kesepakatan dalam perjanjian Damaq-damaq atau pura kada di Damaq-damaq adalah sebagai berikut :
Tandi buttumi tandi rappaq lembong tomi Paliliq Massedang. Naposoe soena napojappa jappana, adzaqna napeadzaq, rapanna naperapang di litaqna. Monete di petawung marorona, nadzandang bassiq napagittirna di litaqna. Iya kia, iqda mala napetueang napembuloloang adzaqna tettoi rapanna.
Terjemahan :
Tidak lagi di gunung dan juga tidak di laut Paliliq Massedang. Dia bebas dengan segala aturan dan hukum serta adat istiadatnya sendiri di wilayahnya. Hanya saja, dia tak bisa membawa mendaki dan menurun.
Pengertian dari bunyi kesepakatan ini adalah ; Bahwa Paliliq Massedang sudah berdiri sendiri atau tidak ikut pada salah satu persekutuan, baik Pitu Ulunna Salu maupun Pitu Baqbana Binanga. Segala aturan dan adat istiadatnya bebas dijalankan pada wilayahnya sendiri dan tidak bisa dibawa apa bila masuk kewilayah Pitu Ulunna Salu atau Pitu baqbana Binanga.
Metueq tassayu membulolo tammayule eloq dialawena, tanna petueang napembuloloang adzaqna.
Terjemahan :
Mendaki boleh, menurun juga boleh, sesuai keinginan dan kemauannya, tetapi adat kebiasaannya tidak boleh dibawa serta.
Pengertian dari bunyi kesepakatan ini adalah : Bahwa Paliliq Massedang berada dalam posisi netral. Bila ada kegiatan, seperti musyawarah atau pertemuan-pertemuan interen di Pitu Ulunna salu, maka dia bisa ikut sebagai anggota Pitu Ulunna salu. Begitu juga di Pitu Baqbana Binanga.
Naiya jangang-jangang merriqbaqna Balanipa, inna-inna naenge mettopa iya womo urunganna, nana poware tomi tia litaq napettopai. Iya kia, napaissangngi Balanipa.
Terjemahan :
Tentang merpati lepasnya Balanipa, dimana dia hinggap disitulah sebagai sangkarnya, itu sudah merupakan milik daerah atau wilayah tempatnya berlindung. Hanya saja, Balanipa harus diberi tahu.
Pengertian dari bunyi kesepakatan ini adalah : Bahwa tawanan perangnya Balanipa (orang-orang Passokkorang) yang melarikan diri sudah menjadi milik kerajaan yang wilayahnya ditempati memohon perlindungan. Hanya saja, harus diberi tahukan pada pihak Balanipa.
Sejak dari Perjanjian Damaq-damaq inilah, istilah Pitu Ulunna Salu Pitu Baqbana Binanga tidak pernah lagi dan daerah Paliliq Massedang berdiri sendiri sejajar dengan empat belas kerajaan lainnya di Mandar.
Jadi kenyataannya, wilayah Mandar sesudah Perjanjian Damaq-damaq seharusnya dikatakan ; Pitu Ulunna Salu Pitu Baqbana Binanga dan wilayah Paliliq. Dikatakan wilayah Paliliq, karena Paliliq sendiri terdiri dari beberapa kerajaan yang lebih dikenal dengan nama : Daerah Lembang Mapi atau daerah Tuqbi.
****
Daftar Kepustakaan
Abdul Muttalib ; Kamus Bahasa Mandar – Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud RI, Jakarta 1977.
Ibrahim, MS ; Himpunan Catatan Sejarah Pitu Ulunna Salu – Hasil Seminar Sejarah Mandar X, Tinambung Polmas 1977.
H. Saharuddin ; Mengenal Pitu Baqbana Binanga Mandar Dalam Lintas Sejarah Pemerintahan Daerah di Sulawesi Selatan – CV Mallomo Karya Ujung Pandang 1985.
Ahmad Sahur ; Nilai-Nilai Budaya dalam Sastra Mandar – Fakultas Sastra Unhas Ujung Pandang 1975.
Drs. Suradi Yasil dkk ; Kalindaqdaq dan Beberapa temanya – Balai Penelitian Bahasa, Ujung Pandang 1982
Drs. Suradi Yasil dkk ; Inventarisasi Transliterasi Penerjemahan Lontar Mandar – Proyek IDKD Sulsel 1985.
A.M.Mandra ; Caeyana Mandar – Yayasan Saq-Adawang Sendana 1987
A.M.Mandra ; Buraq Sendana (kumpulan Puisi Mandar) – Yayasan Saq-Adawang Sendana 1985.
A.M.Mandra ; Beberapa Kajian Tentang Budaya Mandar Plus jilid I,II dan III – Yayasan Saq-Adawang, 2000.
Abd.Razak, DP ; Sejarah Bone – Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan, Ujung Pandang 1989.
Sumber Data
- Sumber tertulis ;
- Lontar Balanipa Mandar
- Lontar Sendana Mandar
- Lontar Pattappingang Mandar
- Lembar Perjanjian kuno
- Naskah-naskah Seminar Budaya Mandar
Sumber Wawancara
- H. Abdul Malik Pattana Iyendeng – Sesepuh, Sejarawan dan Budayawan Mandar
- Abd. Azis Puaqna Itima – Sejarawan, Budayawan Mandar
- Puaq Tanniagi – Sejarawan Budayawan Mandar
- Paloloang Puanna Isinung – Budayawan Mandar
- Puaq Rama Kanne Cabang – Budayawan Mandar
- Daeng Matona – Hadat Pamoseang
- Jabirung – Soqbeqna Indona Ralleanaq
Editor
- Adi Ahsan, S.S.M.Si.
- Opy. MR.
Tags:
Budaya