Doti atau Paissangang, Sebuah Citra Menakutkan dari Tanah Mandar


Berbicara tentang ilmu pelet dan berhubungan dengan dunia gaib, siapa yang tidak mengenal suku Mandar, tidak lantas membanggakan suku ini sebagai suku terkuat yang tidak bisa selalu logis. Namun, hampir semua orang di jazirah Sulawesi mengenal suku Mandar sebagai suku yang identik dengan ilmu gaib ini. Entah kenapa hal ini bisa terbentuk dalam persepsi orang. Pencitraan adalah sesuatu yang terbentuk dari pengalaman dan ini telah terjadi dan terbentuk dalam jangka waktu yang lama. Kemungkinan peristiwa magis banyak terjadi dan melibatkan orang-orang dari latar belakang etnis Mandar, karena itu kemudian terbentuk persepsi yang dalam pandangan sebagian orang “menakutkan” dan “mengerikan”.

Jika Anda orang Mandar percaya saja jika Anda mengunjungi daerah di luar Mandar maka Anda akan diidentikkan dengan orang-orang yang memiliki kesaktian, menguasai beberapa ilmu, mantra, dan doti, serta paissangang yang dapat melemahkan orang yang tidak Anda sukai. Sedikit banyak hal ini merugikan generasi yang tumbuh dewasa ini, mereka mungkin cenderung dicitrakan secara negatif oleh pandangan ini, dan Anda akan langsung menolak dan meluruskan pandangan yang tidak semua orang Mandar mengetahui dan memiliki kemampuan pelet ini.

Sedikit Cerita Tentang Doti atau Paissangang


Doti yang kurang lebih sama dengan paissangang dalam bahasa Mandar adalah ilmu yang sebenarnya bersifat negatif, digunakan untuk mengirimkan pengaruh buruk pada suatu target dengan berbagai efek yang melukai orang yang dituju. Menurut Uwaq Unding, seniman Kalindaqdaq Mandar yang telah bersentuhan dengan dunia ini, harus melakukan perjalanan setahun sekali untuk menemui para korbannya. Jika ilmu doti tidak dijalankan maka doti akan berdampak pada pemilik doti itu sendiri, oleh karena itu ia harus mencari korban jika tidak ingin pemiliknya terkena dampak negatifnya.

Bahkan akan banyak hal aneh yang akan terjadi jika ilmu doti ini didekati, hal-hal yang diluar logika manusia bisa saja terjadi, karena itu pelakunya cenderung aneh-aneh. Orang yang tersakiti dan kecewa biasanya adalah pelaku ilmu ini atau mereka yang mendatangi orang yang memiliki ilmu ini untuk kemudian mengirimkan doti ini untuk menyakiti musuhnya. Jika seseorang mempelajari ilmu doti dan dia sudah bisa melihat sesuatu yang tidak mungkin dilihat orang biasa, maka itu tandanya dia telah memiliki kemampuan doti yang biasanya didapat dari seorang guru.

Nilai Sebuah Doti atau Paissangang


Lalu haruskah melestarikan dunia yang kita ketahui berdampak negatif terhadap sesama manusia yang bertujuan untuk melemahkan atau menyakiti bahkan terkadang membunuh kehidupan ini? Tidak bijaksana kemudian mengambil warisan leluhur kita dan menerapkannya pada orang yang tidak kita sukai.

Beberapa mantra dan welas asih tersebut mungkin dapat kita tarik nilai-nilai positifnya, ada nilai sugesti dan keyakinan yang mendalam dalam penyebutan mantra-mantra tersebut. Nilai ini patut diambil dan dijadikan pelajaran bagi generasi sekarang, bagaimana kemudian para leluhur begitu yakin mendapatkan pengaruh, meski hanya dengan untaian kata yang terkadang cukup aneh untuk disimak. Nilai motivasi yang kuat juga salah satu yang bisa diambil, ada motivasi kuat di balik mantra cinta yang di ucapkan.

Mantra Mandar Sentrum Sebuah Harapan


“Tambako tuo di lita, tuo leppang. iyyau na porannu na pobalisa I Cicci pandeng mawarraq, nasengaq na salili di lalang tindo na. Barakkaq kumpayakum''.

Ini adalah salah satu contoh penggalan mantra pelet dalam komunitas masyarakat Mandar.

Saya tidak tahu apa proses mantra untuk menghasilkan efek dapat dijelaskan dengan akal sehat. Itu hampir tidak pernah bisa dirasionalisasi. Namun, dari kata-kata mantra yang dalam ini kita sering menemukan center atau pusat harapan, suatu bentuk doa yang begitu filosofis sehingga diungkapkan dalam kombinasi kata-kata yang mengarah pada harapan membentuk efek yang diinginkan. Ia terkadang mengambil perumpamaan alam seperti kekuatan angin, kekuatan air, atau bahkan kekuatan api. Ada mimpi yang diwujudkan dengan harapan bantuan alam untuk mencapai tujuan manusia.
Lebih baru Lebih lama