Salju Turun di Arab Saudi Pertanda Kiamat? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Sumber: https://www.arabnews.com/

Sepanjang sejarah, Arab Saudi yang terkenal dengan iklimnya yang hangat telah beberapa kali mengalami fenomena hujan salju. Tak sedikit pula yang mengaitkan hujan salju di Arab Saudi sebagai pertanda akhir zaman atau kiamat.

Salju pertama kali tercatat di Arab Saudi sekitar 85 tahun yang lalu. Setelah puluhan tahun, fenomena alam ini kembali terjadi pada 14 Januari 2016. Namun tidak butuh waktu lama, salju juga turun kembali pada awal tahun 2021 dan baru kembali pada bulan Februari. Tak sedikit traveler yang penasaran.

Kementerian Pertahanan Kerajaan Arab Saudi juga menyebutkan pada Selasa (16/2) lalu bahwa cuaca buruk akan melanda hingga Jumat depan, seperti dilansir Arabnews. Dijelaskannya, akan ada badai dengan air dingin dan angin di berbagai wilayah seperti Riyadh, Mekah, Madinah, provinsi timur Qassim, Tabuk, Hail, serta provinsi utara Asir, Al-Baha, Jazan, Najran dan Jawf.

Di tengah cuaca buruk, Pegunungan Tabuk dan Jawf juga disebut-sebut memiliki potensi salju. Data tersebut dipublikasikan oleh National Meteorology of Saudi Arabia. Selain itu, fenomena salju di Arab Saudi juga dimungkinkan. Di gurun yang suhunya sangat tinggi dan bisa melebihi 50 derajat Celcius, suhu juga bisa turun di bawah 0 derajat Celcius pada malam hari.

Kehadiran hujan dengan suhu rendah bisa berubah menjadi salju. Apalagi saat itu tiba pada malam yang sangat dingin. Secara ilmiah, hujan salju di Arab Saudi terjadi dan itu tidak ajaib.
أحدث أقدم