Tradisi 'Massapu-sapu Ulu' Suku Mandar di Sulawesi Barat

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi sendiri dalam memperingati Hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharam. Salah satunya adalah tradisi Ulu-sapu Massapu yang masih dilestarikan oleh masyarakat Mandar di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Massu-sapu Ulu yang berarti membelai kepala adalah tradisi memberikan kompensasi kepada anak yatim pada tanggal 10 Muharam.

Mereka yang ingin berbagi akan menggosok kepala anak yatim sambil menyerahkan hadiah yang disimpan dalam amplop. Tradisi ini umumnya dilakukan di masjid atau datang langsung ke rumah anak yatim.

Melalui kegiatan 'Massapu-sapu Ulu', Wakil Bupati Majene memberikan santunan kepada 200 anak yatim piatu. Foto: Dok. Humas Pemkab Majene.
"Seharusnya, kegiatan seperti ini disosialisasikan lagi, terutama di setiap kecamatan di Majene sehingga mereka bisa mengadakan kegiatan serupa di masjid mereka," kata Wakil Bupati Majene, 

Lukman, saat melakukan kegiatan Massu-sapu Ulu di Raudhatul Abidin Masjid, Kabupaten Banggae,
Menurutnya, tradisi Massapu-sapu Ulu adalah warisan dari suku Mandar yang telah diturunkan dari generasi ke generasi dan memiliki nilai sosial yang tinggi.

"Di tahun mendatang, kegiatan sapu Ulu Massapu ini harus ditingkatkan lebih lanjut. Momen 10 Muharam ini harus menjadi bahan untuk introspeksi diri. Pemerintah Kabupaten Majene juga akan terus memperhatikan anak-anak yatim dan mempersiapkan beasiswa yang luar biasa," Kata Lukman.
Tradisi lain dari komunitas Mandar dalam menyambut Asyura adalah berbelanja peralatan dapur, seperti baskom, wajan, dan gayung. Bertepatan dengan 10 Muharam, warga akan menyerbu pasar dan toko-toko untuk berbelanja peralatan dapur. Itu diyakini bisa membawa berkah tersendiri.

Baca juga: Perahu Sandeq, Warisan yang Mendunia

Pesona Mandar adalah sebuah portal online untuk saling berbagi tentang pariwisata dan budaya atau apapun itu yang berkaitan tentang human interest di Sulawesi Barat. Kirim essai atau tulisanmu dengan cara ini lulluare.
أحدث أقدم