Musik Parrawana & Sayyang Pattuddu dalam Prosesi Upacara Khatam Al-Quran Suku Mandar

Musik parrawana dan sayyang pattuddu merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional yang dimiliki oleh masyarakat suku Mandar. Kesenian tersebut sangat digemari oleh masyarakat suku Mandar sehingga selalu dihadirkan setiap tahun, khususnya pada upacara khataman Al-Quran.

Penyajian musik parrawana dan sayyang pattuddu senantiasa disajikan berdasarkan pada kesesuaian sosio-kultural masyarakat Mandar yang tidak terlepas dengan sistem religinya. Hal ini ditandai dengan prosesi saat ada anak yang telah menamatkan hafalan Al-Quran. Mereka akan diarak keliling kampung dengan menggunakan musik parrawana dan sayyang pattuddu. Keseluruhan kegiatan prosesi khataman Al-Quran sangat kompleks.

Image Source: http://www.wisataku.id/

Selain prosesi upacara, seni pertunjukan juga turut dilibatkan, khususnya musik parrawana dan sayyang pattuddu. Penyajian musik parrawana dan sayyang pattuddu merupakan penggabungan beberapa bentuk kesenian dalam setiap pertunjukannya. Adapun kesenian yang tergabung di antaranya terdiri atas musik parrawana, paddenggo, sayyang pattuddu dan pakkalindagdag. Di samping itu, kelengkapan dari sayyang pattuddu selalu terdiri atas pesayyang, disayyang dan pesarung.

Baca artikel lain: Tradisi Sayyang Pattuqduq & Maulid Nabi di Tanah Mandar

Kelengkapan sayyang pattuddu di atas sangat penting karena memiliki fungsi untuk menjaga keselamatan bagi peserta khatam saat prosesi arak-arakan berlangsung. Oleh karena itu, kompleksitas yang terbentuk dalam prosesi tersebut akan dijadikan fokus kajian dalam pembahasan ini.

Lebih baru Lebih lama